Minggu, 02 Oktober 2011

5. Model Konvensional Proses Perangkat Lunak

Terdapat 4 jenis model, antara lain:
1.Model aliran kerja (workflow): menunjukkan kegiatan pada proses bersama dengan input, output, dan ketergantungannya. Merepresentasikan pekerjaan manusia.
2.Model aliran data (data flow): merepresentasikan proses sebagai suatu set kegiatan yang melakukan transformasi data. Menunjukkan bagaimana input ke proses, misalnya spesifikasi ditransformasi menjadi output, misalnya menjadi desain.
3.Model peran/aksi: merepresentasikan peran orang yang terlibat pada PL dan kegiatan yg menjadi tanggung jawab mereka.
4.Model air terjun (waterfall): Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.

MODEL EVOLUSIONER
Model ini bersifat iteratif/ mengandung perulangan. Hasil proses berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. Selain itu tidak ada kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi yang terpisah. Kegiatan tersebut dilakukan pada saat yang bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan.

Kelebihan:
-Lebih efektif dari pendekatan air terjun dalam menghasilkan sistem yang dibutuhkan
-user mendapat pemahaman yang lebih baik dari masalah mereka

•Kekurangan:
-Tidak ada visibilitas proses
-Sistem biasanya tidak terstruktur dengan baik
-Kemampuan khusus (misalnya bahasa untuk
-prototipe cepat) kemungkinan diperlukan

•Aplikasi:
-Untuk sistem interaktif berukuran kecil atau medium
-Untuk bagian dari sistem besar (misalnya user interface)
-Untuk sistem dengan daur hidup pendek

Terdapat 2 jenis model evolusioner yaitu:
1.Pengembangan Eksplotari
Tujuan: bekerja dengan pelanggan untuk menyelidiki persyaratan mereka dan mengirimkan sistem akhir.
Obyektif : bekerja dengan konsumen dan melibatkan sistem akhir dari spesifikasi skema inisial. Dimulai dengan kebutuhan yang dimengerti dengan baik.
2.Prototipe yang dapat dibuang (throw-away) à
Berkonsentrasi pada eksperimen, dengan persyaratan pelanggan yang tidak dipahami dengan baik.
Obyektif : mengerti kebutuhan sistem. Dimulai dengan kebutuhan yang tidak dimengerti dengan baik.

Selain 2 model di atas, masih terdapat 2 jenis model berdasarkan Mills dan Boehm yaitu:
1.Incremental Model (Original: Mills)
•berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap.
•Masalah :
1.cocok untuk proyek berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding)
2.mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment

2.Spiral Model (Original: Boehm)
•Setiap loop mewakili satu fase dari software process.
•Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya
•Masalah:
Membutuhkan waktu yang cukup panjang , sehingga waktu yang lama sama dengan biaya yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar